<>

Kamis, 24 Oktober 2013

Kondaktor dan Komposer Indonesia Masa Kini

 

Kondaktor dan Komposer Indonesia Masa Kini


Kemajuan musik di Indonesia termasuk cepat. Dalam waktu sepuluh tahun terakhir telah bermunculan kondaktor-kondaktor dan komposer-komposer muda berbakat dan cukup produktif. Walaupun Indonesia memiliki lebih banyak lagi kondaktor dan komposer kontemporer, namun dalam sub bab ini hanya akan disampaikan beberapa saja yang telah terbukti melalui konser-konser di tanah air, baik yang bertaraf nasional maupun internasional.
 

Budhi Ngurah


Budhi Ngurah, nama lengkapnya ialah I Gusti Ngurah Wiryawan Budhiana, lahir di Jember tahun 1958. Tahun 1979, lulus dari Sekolah Menengah Musik (SMM), Yogyakarta. Tahun 1979, peserta ASEAN Youth Music Workshop di Penang, Malaysia. Tahun 1981, peserta ASEAN Youth Music Workshop di Jakarta, Indonesia. Tahun 1985, peserta ASEAN Youth Music workshop di Bangkok, Thailand. Tahun 1987, lulus dari Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta pada Minat Utama Sastra Musik. Tahun 1987, lulus dari instritut ISI Yogyakarta, minat utama Sastra Musik. Tahun 1990, belajar kondukting di Darlinton International Summer School, Inggris. Tahun 1991, peserta ASEAN Composer Music Workshop I di Kuala Lumpur, Malaysia. Tahun 1991, sebagai tutor cello ASEAN Youth Music Workshop di Cisarua, Indonesia. Pada tahun 1993, sebagai tutor cello ASEAN Youth Music Workshop di Brunei Darussalam.


Pada tahun 1999, sebagai koordinator komposisi ACL (Asian Composer League) di Yogyakarta dan Solo, Indonesia. Belajar cello pada
R. Roesman (Indonesia), Timothy Huges (Inggris), Liem Kek Beng (Belanda). Belajar kondakting pada Edward C. van Ness (Amerika), Fumiyosi Maezawa (Jepang), Alex Roth (Inggris), Aria van Beck (Belanda), dan Diego Mason (Perancis). Sampai saat ini sebagai kondaktor, membuat komposisi musik, musik teater, aransemen untuk berbagai instrumen dan juga untuk orkestra. Karyanya-karyanya berjudul 29 buah; karya berjudul Mosaik 2 untuk cello dipergelarkan Rene Berman di Negeri Belanda tahun 1998, dan Rangganoja untuk piano dipentaskan oleh Keita Kosaka dari Jepang dalam Asian Contemporary Concert di ISI Yogyakarta tahun 1997. Saat ini sebagai dosen pada Jurusan Musik, Fakultas Seni Pertunjukan, ISI Yogyakarta dan UKRIM Yogyakarta. Sebagai Music Director dan Conductor Indonesia Wind Orchestra (IWO), Yogyakarta Guitar Orchestra (YGO), dan Cisya Kencana Orchestra.

 


Pipin Garibaldi


Pipin Garibaldi lahir di Purworejo, Jawa Tengah pada tahun 1960 dan menamatkan pendidikan musik di SMM Yogyakarta dengan spesialisasi biola di bawah bimbingan R. Joehanto dan Ramli Abdurrachman. Kemudian melanjutkan studi di AMI Yogyakarta di bawah bimbingan Edward C. van Ness dan I Gusti Nyoman Suasta dan lulus pada tahun 1986. Sejak itu diangkat sebagai dosen ISI Yogyakarta untuk mata kuliah praktik instrumen gesek dan orkestra. Tahun 1989 hingga 1992 memperoleh beasiswa memperdalam biola dan belajar kondukting di Sweenlink Conservatorium, Belanda, di bawah bimbingan Martin Veeze dan Joop van Zon; serta berhasil meraih diploma Docerend Musicus dan sertifikat untuk orchestra dan kondakting.


Sekembalinya di ISI Yogyakarta, selain tetap mengajar juga aktif melakukan konser tunggal maupun musik kamar. Tahun 1994 diangkat menjadi guest conductor dan concert master Nusantara Symphony Orchestra dan sejak 1998 bergabung dengan Indonesia Philhamonic Orchestra dalam jabatan yang sama. Selaku residence conductor Orkes Simfoni ISI Yogyakarta sejak 1996, ia telah diundang untuk memimpin lebih dari sepuluh pergelaran orkestra, baik di Yogyakarta maupun di Bandung dan Jakarta.

 


Royke Bobby Koapaha


Lahir di Bandung, 19 November 1961, mulai belajar gitar klasik tahun 1973, di bawah bimbingan Marlon Pesolima dan Andre Pareira, dan dilanjutkan dengan Iwan Irawan hingga tahun 1979. Ia juga belajar teori musik dari FA Warsono tahun 1977, belajar dasar komposisi dari Yoesbar Djailani tahun 1979. Tahun 1981 melanjutkan pendidikan musik di Akademi Musik Indonesia di bawah bimbingan JAW Bredie (dosen tamu dari Belanda), dan lulus pada tahun 1986. Selain itu juga belajar komposisi dari Ellen Southhard, Jose Evangelista, dan Beaty, Phillip Corner, Dieter Mack, Erick Lothicius, Robert Walker, dan William Alves.


Prestasi yang dicapai antara lain menjadi juara pertama Festival Gitar Klasik se Indonesia, dan finalis untuk tingkat Asia Tenggara di Hongkong tahun 1980. Juara Pertama Festival Gitar se-Indonesia dan Asia Tenggara di Singapura tahun 1981. Karya-karyanya pernah digelar pada Festival Kesenian Indonesia IKIP Denpasar, Bali tahun 1982, Pekan Komponis Muda di Jakarta. Aktif mengadakan konser gitar di Yogyakarta, maupun di Bandung dan Jakarta, baik konser tunggal, duo gitar, dan trio gitar. Untuk menampilkan karya-karyanya ia membentuk Kwartet Ars Antika yang antara lain menampilkan karya-karya berjudul Promenade, dan karya eksperimental Nirmana. Salah-satu karya orkestra Impromtu untuk Gitar dan Orkestra dipergelarkan di Yogyakarta pada acara FKI tahun 1999.

 


Sapta Ksvara Koesbini


Sarjana musik lulusan ISI Yogyakarta, berpengalaman sebagai pemain biola bersama Nusantara Chamber Orchestra, Indonesia Philharmonic Orchestra pimpinan Jazeed Djamin, Orkes Simfoni Nusantara, Surabaya Symphony Orchestra, Malaysia Symphony Orchestra, Indonesia Youth Orchestra, Jakarta Philharmonic Orchestra, Twillite Orchestra, Erwin Gutawa, Avip Priatna, Magenta, Orkes Radio RRI, Guruh Sukarno Putra, Javan Symphony Orchestra. Sapta adalah putra dari pencipta lagu Koesbini dan kini bekerja sebagai instruktur instrumen musik gesek sekaligus kondaktor pada Sekolah Menengah Musik Yogyakarta. Salah-satu aransemen dan orkestrasinya adalah Dengan Menyebut Nama Allah, karya Dwiki Dharmawan.

 


Joko Lemazh


Joko Lemazh bernama asli Joko Suprayitno, lahir di Blora 10 November 1965. Belajar musik pertamakali di Sekolah Menengah Musik Yogyakarta (1983–1988), kemudian dilanjutkan di ISI Yogyakarta (1988– 2002). Belajar trombone (1978-2002, orkestrasi (1990–1991), dan komposisi—di bawah bimbingan R. Edi Sukardi. Ia juga belajar pada Haryo Suyoto, dan Budhi Ngurah. Belajar trombone pada Raymond Vivermanns, guru trumpet dari Belanda. Saat ini dikenal sebagai pemain dan instruktur trombone, Joko Lemazh pernah mendukung IWO (Indonesia Wind Orchestra). Ia banyak membuat aransemen dan orkestrasi termasuk untuk Gita Bahana Nusantara Orchestra, Twillite Orchestra, ISI Yogyakarta dan juga Dwiki Dharmawan. Joko Lemazh merupakan salah-satu orkestrator andalan dari ISI Yogyakarta.


Fantasia for Cello and Piano (1995) adalah komposisi yang dicipta untuk kolaborasi dengan pemain cello dari Jakarta Sulistyo Utomo (kakaknya sendiri), komposisi ini telah dipergelarkan di "The Stage" Ratu Plaza Jakarta dan di Towson University, USA. Dance for Drunker (1996) adalah sebuah komposisi untuk kwintet tiup kayu (dimainkan oleh AIWATA) yang dipergelarkan di Auditorium Musik ISI Yogyakarta tanggal 15 Mei 1996 dan Taman Budaya Yogyakarta pada tanggal 17 January 1997 dalam Modern Concert.


Preludium Ibu Pertiwi (2000) adalah komposisi yang diambil dari tema dari lagu Ibu Pertiwi karya C. Charles. Dibuat untuk orkestra lengkap yang dimainkan oleh Cisya Kencana Orchestra di beberapa kota di Indonesia. Lirkanah (2001) (lagu-lagu Jawa: Ilir-ilir dan Te, Kate Dipanah). Sebuah komposisi untuk solo biola dan orkestra lengkap. Karya ini sudah dipergelarkan di beberapa kota di Indonesia oleh I Gusti Bagus Wiswakarma sebagi pemain solo violin dalam Cisya Kencana Orchestra dengan kondaktor Budhi Ngurah.


Fantasia for Piano and Orchestra (2002, tema dari Indonesia Pusaka karya Ismail Marzuki). Ia diminta oleh Taman Ismail Marzuki dan Asosiasi Komponis Indonesia (AKI) dalam acara "Tribute of Ismail Marzuki". Karya ini sudah dipergelarkan di Taman Ismail Marzuki pada 11 May 2002 dengan Piano Solo oleh Ananda Sukarlan dan Twilite Orchestra dengan kondaktor Adie MS.


Sedih Indonesiaku (2002). Sebuah komposisi untuk solo vokal dan orkestra yang liriknya ditulis oleh KRMT Indro "Kimpling" Suseno. Karya ini dinyanyikan oleh vokalis Linda Sitinjak dan Cisya Kencana Orchestra dengan kondaktor Budhi Ngurah. Karya ini juga dipergelarkan di Taman Budaya Yogyakarta 21 Desember 2002 yang diberi tema "Gita Pertiwi" khusus dipersembahkan untuk "Tragedy to Bali".


Karya aransemen dan orkestrasinya antara lain Hanya padaMu (2006) lagu karya Lukma Snada, Bila Waktu T'lah Berganti (2006) lagu karya Opick, Rindu Rasul (2006) lagu karya Bimbo/Taufik Ismail, Cahaya Shalawat (2006).

 


Addie MS


Diawali dengan belajar piano klasik pada tahun 1972, minatnya pada musik berkembang sampai akhirnya ia terdorong untuk mendalami ilmu orkestrasi, kondakting, dan teknik perekaman. Sebagian besar proses belajar dilakukannya sendiri tanpa pendidikan formal, ditambah dengan beberapa pendidikan singkat seperti Recording Engineering di Ohio, Digital Technology di Los Angeles pada tahun 1984, dan Conducting Workshop yang diselenggarakan oleh American Symphony Orchestra League di Los Angeles pada tahun 1995.


Karirnya dimulai sebagai penggubah album rekaman LCLR pada tahun 1979, dan selanjutnya menjadi penggubar maupun produser untuk album-album rekaman Vina Panduwinata, Harvey Malaiholo, Chrisye, Utha Likumahuwa, Ebiet G. Ade, Memes, Achmad Albar, dan lainnya. Kemudian pada tahun 2004 ia terpilih sebagai Penata Musik Terpuji dalam Festival Film Bandung untuk musik Film Biola Tak Berdawai. Pada tahun 1991, bersama Oddie Agam dan Indra Usmansjah Bakrie, ia membentuk sebuah Pop Orchestra bernama Twillite Orchestra, yakni orkestra yang tidak hanya memainkan musik klasik saja, namun juga musik pop dan tradisional yang diaransemen secara simfonik, musik film drama musikal, maupun opera. Pada tahun 1988, didukung oleh PT Yasawirya Tama Cipta (YTC) ia memproduksi album Simfoni Negeriku. Pada tahun 2004, ia memimpin Twillite Orchestra dalam rekaman album La Forza del Destino, yang merupakan album rekaman pertama yang dibuat secara langsung oleh sebuah orkestra simfonik di Indonesia dan diedarkan untuk umum.

 


Dwiki Dharmawan


Musisi Indonesia yang telah banyak memberikan kontribusinya pada dunia musik nasional maupun internasional. Dikenal sebagai salahsatu pendiri, konseptor, dan pemain keyboard grup musik Krakatau. Bersama Krakatau telah menampilkan karya-karya musiknya di manca negara diantaranya di Lincoln Centre for the Ferforming Art New York, Chicago Cultural Center (Amerika Serikat). Toronto Jazz Festival, Vancouver Jazz Festival (Kanada). Sziget Festival (Hongaria). Midem-Cannes (Perancis). North Sea Jazz Festival (Belanda), Mounteux Jazz Festival (Swiss) serta penampilan di negara-negara Singapura, Malaysia, Jepang, China, Australia, Bulgaria, Rumania, Serbia-Montenegro, Republik Ceko, Republik Slovak, Venezuela, Italia, Spanyol, dan lain-lain.


Dwiki juga dikenal sebagai penata musik film yang telah meraih Piala Citra Penata Musik Film Terbaik 1991 dalam film Cinta Dalam Sepotong Roti karya sutradara Garin Nugroho. Tahun 2005 juga meraih penghargaan Penata Musik Film Terpuji pada Festival Film Bandung melalui film Rindu Kami PadaMu karya sutradara Garin Nugroho. Dalam bidang musik orkestra Dwiki pernah bekerjasama dengan Los Angeles Concert Orchestra (Amerika Serikat), Sydney Concert Orchestra dan Victorian Philharmonic Orchestra, Melbourne (Australia), serta Shanghai Opera House Orchestra (China) di samping memimpin Dwiki Dharmawan Orchestra pada beberapa pagelaran di tanah air serta menjadi kondaktor pada Aubade 17 Agustus di Istana Negara tahun 2006 bersama Orkestra Simfoni SMM Yogyakata dan Paduan Suara Gita Bahana Nusantara.


Pada umumnya Dwiki belajar musik secara otodidak, diperkuat dengan pendalaman piano klasik sejak di Bina Musika pada waktu anakanak, belajar jazz pada masa remaja, serta tidak pernah berhenti berguru dan sharing dengan sesama musisi Indonesia maupun musisi terkemuka manca negara. Dwiki pernah belajar musik jazz pada Elfa Secioria dan belajar kondukting pada Praharyawan Prabowo. Bersama Krakatau, Dwiki telah merilis sembilan album, lima album pertama berupa album musik populer sedangkan empat album berikutnya yaitu Magikal Match, Mystical Mist, Two Worlds, dan The Rhythm of Reformation merupakan eksplorasi karawitan dengan musik jazz. Ekplorasi terhadap berbagai tradisi musik Nusantara saat menjadi kegiatan kreatif yang saat ini selalu ditekuninya. Karya-karya Krakatau pernah dimuat pada jurnal 'World of Music' yang ditulis oleh Profesor Anderson Sutton dan diterbitkan di Amerika Serikat. Pada tahun 2002 ia merilis album Nuansa dengan bintang-bintang tamu jazz Amerika Serikat dan Australia seperti Lincoln Goiness, Neil Stubenhaus, dan Steve Hunter (bass), Mike Thompson (Guitar), Ricky Lawson, Richie Moraless dan David Jones (Drum) di bawah label Sony Music Entertaiment. Pada tahun 2005 Dwiki mendukung pagelaran kolosal Megalitikum Kuantum yang diselengarakan oleh Harian Kompas.


Saat ini Dwiki juga aktif dalam dunia pendidikan dan organisasi musik di tanah air dengan memimpin Lembaga Pendidikan Musik Farabi. Di samping itu ia juga duduk sebagai Komite Musik Dewan Kesenian Jakarta serta sebagai juri dan kurator pada berbagai event musik nasional. Semangatnya untuk memperkenalkan musik Indonesia di manca negara membuat Dwiki berkali-kali menjadi Duta Budaya Indonesia pada berbagai misi kebudayaan maupun festival beskala internasional. Kepedulian dalam meningkatkan awarness generasi muda terhadap pengenalan dan pengembangan musik tradisi di tanah air diwujudkannya dengan mendirikan Rumah Gamelan serta aktif pada berbagai penelitian dan pengembangan serta forum musik tradisi.

 


Singgih Sanjaya


Singgih Sanjaya lahir di Solo tahun 1962, musisi lulusan ISI Yogyakarta yang banyak memberikan kontribusi terhadap dunia musik di Indonesia. Singgih telah bekerjasama dengan Addie MS, Erwin Gutawa, Dwiki Dharmawan, dan banyak musisi Indonesia lainnya. Singgih mendapat beasiswa Sandwich Program dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta untuk belajar musik di University of Hawai, Honolulu, Amerika Serikat; dan menyelesaikan studi Magister Humaniora di Universitas Gadjah Mada tahun 2003. Beberapa aransemen penting yang telah dibuatnya antara lain Bagimu Negeri, Tanah Airku, Nyanyian Negeriku (beberapa kali dimainkan oleh Twillite Orchestra, Jakarta Philharmonic Orchestra, Orkes Simfoni ISI Yogyakarta, Orkes Gita Bahana Nusantara) dan lain-lain. Singgih telah lama bekerjasama dengan Dwiki Dharmawan, terutama sejak proyek album Haddad Alwi Love for the Messenger dan Ita Purnamasari 'Cintamu', berkolaborasi dengan the Victorian Philharmonic Orchestra, Melbourne pada tahun 2000.

 


Jazeed Djamin


Jazeed Djamin lahir pada tahun 1952. Ia adalah kondaktor terkemuka Indonesia untuk NCO dan ISIY-SO yang pernah belajar musik di Peabody College of Music di Amerika. Belajar komposisi dari Georges Walker, dan belajar piano di bawah bimbingan Fernando Laires. Ia juga mengajar di berbagai institusi musik di Indonesia, antara lain di Yayasan Musik Indonesia. Karyanya Devoirs (1974) untuk piano, Nusa Penida Suita (1975, pada bagian tengah Mystic), Srikandhi (1967)

 

.
Trisutji Kamal


Trisutji Kamal lanhir di Jakarta, sejak awal ia berminat pada musik baik musik Barat maupun musik tradisional Jawa. Ia merupakan komposer terkenal Indonesia. Ia belajar piano tahun 1943 sampai dengan 1955 di Jakarta dan Medan. Selanjutnya pada tahun 1955-1967 ia studi musik di Eropa, yaitu di Concervatorium Amsterdam, Ecole Normale de Musique di Paris, dan Concervatorium St. Caecilia di Roma. Pada tahun 1985-1991 mengajar di LPKJ Institut Kesenian Jakarta.
Karya-karyanya seperti di dalam buku Komposisi Untuk Piano Tunggal (1983) disusun secara edukatif, karya lainnya Soleram (1981) diolah dalam idiom virtuositas romantik dengan nuansa impresionisme. Karya lainnya adalah Ramadhan (1984) yang bernuansa meditatif Islami untuk piano solo, Persembahan (1992) untuk pembaca sajak, koor, flute dan gitar, gitar akustik, piano dan perkusi. Karya lain adalah The River (1952), Sarinande Variations (1969), Lakon untuk dua piano, perkusi dan paduan suara wanita, Penghayatan Buku Suci untuk piano, musik balet Gunung Agung (1963-1969) serta Dialogues for Pianos and Balinese Percussion (1994).

 


Siswanto


Siswanto lahir di Purworejo, 1 Agustus 1957. Karir dalam bidang musik secara formal diawali di lingkungan Aakdemik Musik Indonesia dan ISI Yogyakarta. Tahun 2004 lulus Pascasarjana bidang Pengkajian Seni Pertunjukan Universitas Gadjah ada Yogyakarta. Awalnya mendalami vokal tetapi kemudian lebih mendalami instrumen Bassoon. Saat ini menjadi pemain dan tutor Bassoon di berbagai orkestra dalam dan luar negeri dan sebagai dosen di ISI Yogyakarta. Karya aransemen orkestrasi "Alhamdullilah" (2006) lagu karya Opick, karya lainya medley BKS-PTSI yang berjudul "Pajak Wali" dipegelarkan pada FKI 1999 di Yogyakarta. (dari booklet Konser Menembus Batas 2006, dan booklet Program FKI I/1999)

 


Onny Krisnerwinto


Musisi briliant serba bisa lulusan ISI Yogyakarta. Ia menjadi concert master pada beberapa orkestra diantaranta Twilite Orchestra. Selain mahir memainkan violin Onny juga mahir memainkan Saxophone dan memimpin diantaranya grup Saunine serta Hypersax. Onny juga mendukung Magenta Orchestra serta menjadi aranger dan Orkestrator untuk Magenta, Tohpati dan lain-lain. Salah satu karya aransemen dan orkestrasinnya adalah "Ketika Tangan dan Kaki Bicara" (2006) lagu karya Bimbo/Taufik Ismail. (dari booklet Konser Menembus Batas, 2006).

 


Marusya Nainggolan Abdullah


Lahir di Bogor adalh komposer Indonesia. Ia tamat dari IKJ-LPKJ mayor piano dan selanjutnya melanjukan studi piano dan komposisi di Australia. Pada tahun 1987-1989 ia belajar musik di Boston University, Amerika. Belajar komposisi dengan Bernard Rands. Sejak tahun 1989 ia mengajar di IKJ-LPKJ. Karyanya antara lain "Naight II" untuk biola solo, penari dan pantomim, "Convesation II" untuk sextet gesek Betawi, piano dan kendang Bali dan beberapa alat perkusi lainnya. Selanjutnya adalah musik film yaitu itu "Opera Jakarta" karya Syuman Jaya (1986). (Mack, 1995: 552-553)

 


Jaya Suprana


Jaya Suprana lahir di Denpasar tahun 1949. Ia merupakan seorang memiliki kemampuan yang luarbiasa dengan aneka aktifitas dari lomba-lomba yang aneh, melalui penciptaan karya musik sampai dengan menjadi direktur perusahaan "Jamu Jago" pada tahun 1983. Ia belajar musik di Sekolah Tinggi Musik "Folkwang" di Essen/Jerman. Salah satu karyanya adalah "Fragmen" (1984). (Mack, 1995: 549)

 


Mèmèt
Nama sebenarya ialah R. Chairul Slamet, lahir di Bangkalan tahun 1952, saat ini sebagai dosen mata kuliah komposisi di Jurusan Musik Fakultas Seni Pertunjukan ISI Yogyakarta. Karyanya ada sepuluh karya untuk musik kamar, tujuh karya untuk piano, sepuluh karya untuk orkestra dan lima belas karya untuk ensembel multi-etnik. Selain itu ia juga menulis karya musik untuk teater dan film serial TV. Pada tahun 2005 memperoleh penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) untuk karya spektakulaer Do'a Anak Negeri, dipergelarkan di Sidoarjo dengan 1700 pemain. Karya terbarunya Ouverture (2006) yang dipergelarkan di FKI Denpasar Bali 2007.

 


Slamet Abdul Sjukur


Slamet Abdul Sjukur lahir di Surabaya tahun 1935. Pada tahun (1952-1956) ia belajar di Sekolah Musik Indonesia Yogyakarta. Pada tahun 1957 ia mendirikan Pertemuan Musik Surabaya. Pada tahun (19621976) ia tinggal di Paris sambil belajar musik dengan Messiaen dan Dutilleux. Di Perancis ia mendapat perhatian karena karyanya seperti Angklung. Setelah pulang ke Indonesia pada tahun (1977-1981) ia menjadi Ketua Komite Musik DKJ dan menjadi guru komposisi, orkestrasi, analisa, dan kontrapung di LPKJ-IKJ sampai dengan tahun 1982. Di sana Ia sempat mencetak komposer-komposer muda seperti Franki Raden dan Tony Prabowo. Setelah itu ia bekerja sebagai komposer bebas baik di dalam negeri maupun di tingkat internasional.


Konsep karya Abdul Sjukur adalah Musik Minimax. Karyakaryanya: Pharantheses I-VII (1972-1985), Kangen (1986) untuk Tiga sakukachi, kokyu dan perkusi Jepang, Mais ces oiseaux... (1967) untuk mezzoprano, bariton, klarinet dan trio gesek, Sawung (1998) untuk flute solo, Svara (1979) untuk piano, Tobor (1961) untuk piano (terdapat versi baru untuk fagot dan orkes gesek dari tahun 1991), Uwek-uwek (1992) untuk dua suara vokal, Ji lala Ji (1991) untuk flute dan perkusi, Jawara (1993) untuk perkusi solo serta Tetabuhan Sungut (19760 untuk grup vokal. Karya mutahirnya adalah Spiral (1993) untuk piano, flute dan penari yang merupakan suatu proses dekomposisi karya Gimnopdies dari Erik Satie (Mack, 1995: 569-570)

 


Suka Harjana


Suka Harjana lahir tanggal 17 Agustus 1940 di Yogyakarta. Ia pertama kali belajar piano pada umur 12 tahun dengan Mfr. Schaffrie seorang guru dari Belanda. Ia belajar klarinet dengan Soekimin dan Rene Baumgartner di Sekolah Musik Indonesia Yogyakarta. Dan selanjutnya belajar klarinet pada Prof. Jost Michaels di Norwestdeustsche Music Akademi Detmold, Jerman. Ia belajar ilmu kondakting pada Prof. Emil Raab di Bowling Green State University Ohio, Amerika Serikat. Ia belajar bahasa di Goethe Institut Lueneburg, Jerman dan di Georg Town State University of Washinton DC., Amerika Serikat dan belajar ilmu filsafat di Universitas Indonesia, Jakarta.


Suka Harjana pernah menjadi dosen di Konservatorium Musik der Freien Hansetadt Bremen, Jerman. Ia adalah pendiri dan pemimpin Suka Harjana Klinik Musik Pusat Studi dan Orientasi Musik, dosen dan sebagai Pembantu Rekror II di IKJ. Selain itu ia sebagai Anggota dan Sekretaris Dewan Pimpinan Harian DKD Jakarta, Board of Artistic dari International of World Gamelan Festival di World Expo. Vancouver 1986, Pameran Kebudayaan Indonesia KIAS di Amerika 1991, Art Summit Indonesia (1995-2004), Anggota Dewan Yuri FFI (1986-1991), Anggota Dewan Yuri Film Festival Asia-Pasifik (1990). Sebagai klarinetis dan kondaktor ia telah bermain di beberapa orkestra dunia baik di Eropa, Amerika, dan Asia. Sebagai kritikus ia banyak menulis di harian Kompas dan menerbitkan beberapa buku (Hardjana, 2007: 371).

 

 

Seni Musik Klasik

Download Buku

 

1 komentar:

  1. KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.

    KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.


    KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.


    BalasHapus

Facebook Comments